MEKANISME REAKSI ELIMINASI E2
Reaksi
Eleminasi
Reaksi
Eleminasi adalah suatu jenis reaksi organik yang dua substituennya
dipisahkan dari sebuah molekul baik pada mekanisme satu tahap ataupun mekanisme
dua tahap.
Mekanisme
satu tahap itu dikenal dengan reaksi E2, sedangkan mekanisme dua tahap dikenal
dengan reaksi E1. Angka yang terdapat pada nama reaksi tidak berhubungan dengan
jumlah tahapan yang terjadi pada mekanisme reaksi tersebut. Melainkan
berhubungan dengan kinetika reaksi, yaitu dikenal dengan sebutan bimolekular
dan unimolekular berturut-turut. Dalam kasus yang sering tidak terjadi bahkan
jarang terjadi, terutama untuk reaksi yang memiliki gugus pergi yang buruk,
jenis reaksi ketiga, seperti E1cb, terjadi. Reaksi eliminasi yang terjadi pada
alkil halida yang sangat berguna yaitu reaksi E2 (eliminasi bimolekular).
Reaksi E2 alkil halida lebih banyak menggunakan basa kuat, seperti OH dan OR,
dan juga temperatur yang tinggi. Secara khas reaksi E2 dilakukan dengan
memanaskan alkil halida dengan K+ -OH ataupun Na+ -OCH2CH3 dalam etanol.
Reaksi E2 berjalan
tidak terjadi lewat suatu karbonkation sebagai zat-antara, melainkan berupa
reaksi serempak (concerted reaction) yang terjadi pada satu tahap, sama seperti
reaksi SN2.
Persamaan di atar
tersebut mununjukkan terjadinya mekanisme, dengan anak panah bengkok menyatakan
“pendorongan- elektron” (electron-pushing). Struktur pada reaksi yang dalam
keadaan transisi satu tahap ini yaitu:
Dalam reaksi E2,
seperti dalam reaksi E1, alkil halida tersier beraksi paling cepat dan alkil
halida primer paling lambat. (Bila diolah dengan suatu basa, alkil halida
primer biasanya begitu mudah bereaksi substitusi, sehingga hanya sedikit alkena
terbentuk).
Mekanisme
Reaksi E2
E2 adalah sebuah singkatan dari eliminasi
bimolekular. Dimna reaksi bimolekular ini melibatkan reaksi satu tahap yang
akan mengakibatkan ikatan karbon hidrogen dan karbon halogen terputus untuk
membentuk sebuah ikatan rangkap dua atau membentuk ikatan phi.
Didalam reaksi eliminasi ini mekanisme E2 memiliki
karakteristik yaitu sebagai berikut:
- E2 merupakan reaksi eliminasi satu tahap, dengan memiliki satu keadaan transisi.
- Pada reaksi ini biasanya terjadi pada reaksi alkil halida primer yang terdistribusi, namun bisa juga terjadi pada alkil halida sekunder dan senyawa lainnya.
- Dimna laju reaksi pada E2 mengikuti orde kedua, karna reaksi yang dipengaruhi sangat baik oleh alkil halida dan basa (bimolekular).
- Karena pada reaksi E2 tersebut menghasilkan ikatan pi, dua gugus pergi ( terkadang yang pergi sebuah halogen dan sebuah hidrogen) harus antiperiplanar. Antiperiplanar pda saat keadaan transisi memiliki konformasi yang goyang (staggered) dengan energi yang dimiliki lebih rendah dibandingkan dengan sinperiplanar yang pada saat keadaan transisi memiliki konformasi eklips dengan energi yang lebih tinggi. Pada mekanisme reaksi yang memiliki konformasi seperti konformasi goyang sangat disukai reaksi E2 (tidak seperti reaksi E1).
- Pada reaksi E2 biasanya sering menggunakan basa kuat untuk melepaskan hidrogen yang kurang asam.
- Supaya ikatan pi terbentuk, hibridisasi karbon harus lebih rendah seperti sp3 menjadi sp2.
- Ikatan C-H harus dibuat lebih lemah dalam tahap penentuan laju dan dikarenakan efek isotop deuterium primer lebih besar dari 1 (biasanya 2-6) yang teramati.
- Pada reaksi E2 biasanya berkompetiti dengan mekanisme reaksi Sn2, jika suatu basa dapat bertindak seperti nukleofil (yang terjadi pada basa umum).
- Basa membentuk ikatan dengan hidrogen.
- Brom bersama sepasang elektronnya meninggalkan ikatan sigma C-Br.
1. Mengapa pada reaksi E2 cenderung dominan menggunakan basa kuat seperti OH OR dan juga temperatur tinggi, untuk proses penarikan hidrogen asam dengan kuat?
2. Pada reaksi E2 ketika senyawa yang tereliminasi asimetri, maka regioselektivitas ditentukan oleh aturan Zaitsev. Apa yang dimaksud dengan aturan Zaitsev? Jelaskan!
3. Jelaskan peranan nukleofil yang terdapat pada reaksi E2!
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya Lara
BalasHapusNim A1C117062
Saya akan membantu menjawab permasalahan nomor 1.
Berdasarkan sumber yang saya baca, untuk menarik hidrogen asam dengan kuat harus menggunakan basa kuat pula. Semakin kuat basanya maka akan mudah terjadi reaksi E2.
BalasHapusSaya m.raidil (A1C117006)
akan coba menjawab permasalahan no.3
Menurut saya nukleofil pada reaksi E2 ini berperan sebagai basa, dimana berfungsi untuk mengambil hidrogen (proton) dari atom karbon yang terletak disebelah karbon yang membawa gugus pergi. Terimakasih semoga bisa membantu.
Saya Muhammad Habib Nim A1C117012
BalasHapusakan menjawab permasalahan nomor 2
adapaun aturan zaitsev merupakan aturan empiris yang digunakan untuk menentukan reaksi alkena mana yang lebih dominan terjadi dari suatu reaksi eliminasi. zaitsev mengemukan alkena terbentuk dengan jumlah lebih besar disalah satu tempat lepasnua hidrogen yang memiliki jumlah substituen yang lebih sedikit.
demikian jawaban saya, semoga dapat membantu