MEKANISME REAKSI SUBSTITUSI NUKLEOFILIK SN2
Mekanisme Reaksi Substitusi Nukleofilik
SN2
Sebelum saya membahas bagaimana mekanisme
yang terjadi pada reaksi substitusi nukleofilik SN2 saya akan menjelaskan apa
itu reaksi substitusi terlebih dahulu.
1. REAKSI SUBSTITUSI
Di dalam pembelajaran kimia organik kita tahu
banyak sekali macam-macam reaksi, terutamanya reaksi substitusi yang akan saja
bahas kali ini. Reaksi substitusi yaitu suatu reaksi atom, ion atau gugus yang
disubstitusikan untuk menggantikan atom, ion atau gugus lainya. Atau reaksi
substitusi adalah reaksi pergantian atom utama dengan atom cadangan. Di dalam
reaksi substitusi ini terdapat dua istilah yaitu gugus pergi dan gugus datang.
Gugus pergi yaitu gugus/unsur pengganti dalam reaksi substitusi, sedangkan
istilah gugus datang ialah gugus/unsur yang tergantikan didalam reaksi
substitusi. Suatu reaksi substitusi dapat terjadi apabila suatu unsur/gugus
yang berasal dari suatu pereaksi dapat menggantikan suatu unsur/gugus dari
suatu reaksi. Dalam reaksi substitusi ini terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1). Reaksi substitusi radikal bebas. 2). Reaksi substitusi nukleofilik. 3).
Reaksi substitusi elektrofilik.
Contoh Reaksi Substitusi:
- Pembuatan alkil halide dari
alcohol, gugus –OH oleh atom halogen.
CH3CH2Cl + H2O -> CH3CH2OH + HCl
- Pembuatan alkil halida dari
alkane, atom H diganti oleh atom halogen.
CH3CH2Cl + HCl -> CH3CH3 + Cl2
Reaksi substitusi
nukleofilik pada umumnya sering dijumpai di kimia organik, dan reaksi-reaksi
ini dapat digolongkan dalam kelompok reaksi yang terjadi pada karbon alifatik,
atau pada karbon aromatik ataupun karbon yang tak jenuh lainnya. Reaksi secara umum yaitu
:
R-H + X2 -> R-X + H-X
Alkana halogen
haloalkana asam klorida
2. Mekanisme Reaksi Substitusi SN2
Pemberian terperinci mengenai bagaimana reaksi berlangsung disebut dengan mekanisme reaksi. dapat juga disebut dengan jalannya, langkah-langlah dari suatu reaksi ataupun tahap demi tahan yang terjadi pada suatu reaksi. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik biasanya terdapat dua mekanisme reaksi yakni yang sering dilambangkan dengan SN1 dan SN2. Pada bagian SN menunjukan substitusi nukleofilik, sedangkan angka 1,2 dalam SN akan dijelaskan kemudian.
Pemberian terperinci mengenai bagaimana reaksi berlangsung disebut dengan mekanisme reaksi. dapat juga disebut dengan jalannya, langkah-langlah dari suatu reaksi ataupun tahap demi tahan yang terjadi pada suatu reaksi. Mekanisme reaksi substitusi nukleofilik biasanya terdapat dua mekanisme reaksi yakni yang sering dilambangkan dengan SN1 dan SN2. Pada bagian SN menunjukan substitusi nukleofilik, sedangkan angka 1,2 dalam SN akan dijelaskan kemudian.
Reaksi SN2
Reaksi SN2 adalah
suatu proses yang terjadi satu tahap. kemudian suatu reaksi SN2 yang
berarti "substitusi, nukleofilik, bimolekular." Istilah bimolekular
yaitu karena keadaan transisi melibatkan dua partikel (NU dan RX) atau nukleofil dan substrat yang akan
terlibat dalam suatu tahap penentuan kecepatan reaksi dalam mekanisme reaksi ,
maka reaksi SN2 dikatakan bersifat bimolekular (bimolekular, angka
"2" dalam SN2 menyatakan bimolekular). Reaksi SN2 hanya terjadi pada alkil halida
primer dan alkil halida sekunder.
Berdasarkan proses satu
tahap tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Nukleofil akan
menyerang ikatan C-X dari belakang. pada keadaan transisi, nukleofil dan gugus
pergi akan berasosiasi dengan karbon yang mana substitusi akan terjadi. Pada
saat gugus pergi yang terlepas akan membawa pasangan elektron, nukleofil akan
memberikan sepasang elektronnya sebagai pengganti elektron dengan karbon. Angka
2 yang menyatakan bahwa reaksi tersebut bimolekular, yaitu nukleofil dan
substrat yang dilihat pada penentuan kecepatan reaksi dalam mekanisme reaksi
Berikut
untuk mengetahui ciri-ciri dari suatu nukleofil dan substrat bereaksi dengan
mekanisme SN2 adalah sebagai berikut :
1.
Dalam langkah penentuan kecepatan reaks, nukleofil dan substrat terlibat didalamnya
sehingga kecepatan reaksi tergantung pada kedua konsentrasi spesi tersebut.
2.
Reaksi bisa terjadi dengan pembalikan (inverse) konfigurasi. Kita ambil contoh jika kita mereaksikan (R)-2-bromobutana dengan natrium
hidroksida, akan diperoleh (S)-2-butanol. Ion hidroksida menyerang dari
belakang ikatan C-Br. Pada saat substitusi terjadi, ketiga gugus yang terikat
pada karbon sp3 kiraal itu seolah-olah terdorong oleh suatu bidang datar
sehingga membalik. Karena dalam molekul
ini OH mempunyai prioritas yang sama dengan Br, tentu
hasilya adalah (S)-2-butanol. jadi reaksi SN2 memberikan hasil inversi.
3. Jika substrat R-L bereaksi melalui mekanisme SN2, reaksi terjadi lebih cepat apabila R merupakan gugus metil atau gugus primer, dan lambat jika R merupakan gugus tersier. gugus R sekunder mempunyai kecepatan pertengahan. Alasan untuk urutan reaktivitas ini dengan adanya efek rintangan sterik. rintangan sterik dimana gugus R meningkat terus menerus dari metil < primer < sekunder < tersier. maka kecenderungan reaksi SN2 bila terjadi pada alkil halida adalah sebagai berikut : metil > primer > sekunder > tersier.
3. Jika substrat R-L bereaksi melalui mekanisme SN2, reaksi terjadi lebih cepat apabila R merupakan gugus metil atau gugus primer, dan lambat jika R merupakan gugus tersier. gugus R sekunder mempunyai kecepatan pertengahan. Alasan untuk urutan reaktivitas ini dengan adanya efek rintangan sterik. rintangan sterik dimana gugus R meningkat terus menerus dari metil < primer < sekunder < tersier. maka kecenderungan reaksi SN2 bila terjadi pada alkil halida adalah sebagai berikut : metil > primer > sekunder > tersier.
PERMASALAHAN
1. Tolong jelaskan dan
sebutkan peranan gugus tetangga pada mekanisme reaksi SN2 dan apa hubungannya
terhadap mekanisme reaksi SN2!
2. Kenapa didalam
penentuan kecepatan reaksi pada mekanisme reaksi SN2 tergantung pada
konsentrasi kedua spesi(spesies) yaitu antara nukleofil dan substrat? Jelaskan!
3. Mengapa mekanisme
reaksi SN2 hanya dapat terjadi pada alkil halida primer dan alkil halida
sekunder saja, kenapa tidak terjadi pada alkil halida tersier. Jelaskan!
Mohon bantuan kepada teman-teman untuk
menjawab permasalahan di atas.
Saya lara
BalasHapusNIM A1C117062
Saya akan coba membantu menjawab permasalahan nomor 1.
Peranan gugus tetangga yaitu gugus ini dapat menggunakan pasangan elektronnya untuk berinteraksi dengan sisi belakang atom karbon yang menjalani substitusi. Dan dengan adanya partisipasi dari gugus tetangga, maka pada reaksi SN2, konfigurasi produk sama dengan substrat. Gugus ini juga dapat mempengaruhi kecepatan laju SN2.
Saya Winda Sitia Elisabeth Br S
BalasHapusNIM A1C117016
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 3
reaksi subsitusi hanya terjadi pada alkil halida primer dan sekunder. hal tersebut berhubungan dengan kestabilan karbokation, dimana kestabilan karbokation. kestabilan karbokation semakin satabil dari metil, primer, sekunder, tersier, dan tersier. karbokation primer mengandung satu halida, karbokation sekunder mengandung 2 halida.
kestabilan ini karena adanya efek induksi dari substituen dan hiperkonjugasi. Efek induksi mengakibatkan pergeseran elektron dalam ikatan sigma yang diakibatkan perbedaan elektronegativitas atom tetangga. Gugus alkil merupakan gugus pemberi elektron, sehingga dapat menyetabilkan muatan positif pada karbokation, sedangkan atom hidrogen tidak dapat menyumbangkan elektron. Dengan demikian, semakin banyak gugus alkil yang terikat pada karbokation maka karbokation tersebut menjadi semakin stabil.
Saya Khairil Liza
BalasHapusNIM A1C117036
Saya akan mencoba menjawab permasalahan nomor 2.
Dengan materi yang sudah saya baca. Kecepatan reaksi itu sangat bergantung pada nukleofil dan substrat. Jika substrat R-L bereaksi melalui mekanisme SN2, jika R adalah gugus metil atau primer, maka reaksi akan terjadi lebih cepat, dan jika R adalah gugus tersier, maka reaksi akan terjadi lebih lambat. Sedangkan gugus R sekunder mempunyai kecepatan pertengahan.